RS Polri Serahkan Jenazah M. Farhan Hamid dan Reno Syahputeradewo ke Keluarga
Reno Syahputeradewo kepada keluarganya masing-masing pada Jumat (7/11). Prosesi disaksikan
langsung oleh Brigjen Prima Heru selaku Kepala RS Polri Kramat Jati dan
AKBP Putu Kholis Aryana dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Ikhtisar Peristiwa
- Dua jenazah hasil identifikasi korban kebakaran di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat (akhir Agustus) diserahkan ke keluarga.
- Identifikasi dilakukan melalui pemeriksaan gigi forensik dan uji DNA oleh Labdokkes Polri.
- Serah terima berlangsung berjenjang: RS Polri → Penyidik Polda Metro Jaya → Pihak keluarga.
- Pihak keluarga memastikan proses pemakaman akan dipersiapkan setelah administrasi dan kebutuhan teknis terpenuhi.
Serah Terima Berjenjang
Dalam keterangan pers, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto menjelaskan bahwa mekanisme serah terima
dilakukan berjenjang untuk memastikan seluruh prosedur hukum dan administrasi terpenuhi. Setelah diterima penyidik Polda Metro Jaya,
jenazah diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk proses lanjutan.
“Dari RS Polri diserahkan ke penyidik, lalu dari penyidik diserahkan kepada keluarga almarhum,” tutur Budi Hermanto.
Kronologi Identifikasi
Dua kerangka korban kebakaran Kwitang sebelumnya diterima RS Polri dengan tag kantong jenazah 0080 dan
0081. Tim Laboratorium Kedokteran Kepolisian (Labdokkes) Polri melakukan
autopsy, pemeriksaan odontologi forensik, serta pencocokan DNA dengan sampel keluarga
yang melapor orang hilang.
Baca Juga : Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading: Dua Korban Luka, Polisi Selidiki Penyebab
0080 cocok dengan data antemortem 002 dan teridentifikasi sebagai
Reno Syahputeradewo; sedangkan postmortem 0081 cocok dengan antemortem 001
dan teridentifikasi sebagai Muhammad Farhan Hamid.
Sikap Keluarga
Hamidi, ayah dari almarhum Farhan, menyampaikan pihaknya akan mengambil jenazah dalam beberapa hari ke depan
setelah lokasi pemakaman dipastikan. Untuk sementara, jenazah dititipkan terlebih dahulu di RS Polri sambil keluarga
merampungkan persiapan.
Prosedur Forensik: Apa Itu Antemortem dan Postmortem?
- Data antemortem adalah catatan atau sampel biologis yang dikumpulkan sebelum seseorang meninggal, misalnya rekam medis, foto gigi, atau DNA keluarga inti.
- Postmortem adalah data yang diambil setelah kematian, seperti temuan pemeriksaan gigi, tulang, sidik jari, dan sampel DNA dari jenazah.
- Pencocokan dilakukan dengan membandingkan kedua set data tersebut untuk memastikan identitas korban secara ilmiah.
Fokus Penegakan Hukum dan Dukungan Kemanusiaan
Polda Metro Jaya menegaskan proses penyelidikan terkait kebakaran di Kwitang tetap berjalan. Pada saat yang sama,
RS Polri memastikan dukungan layanan kemanusiaan bagi keluarga korban mulai dari pendampingan administratif,
pemulasaraan, hingga fasilitasi komunikasi antarinstansi.
Linimasa Singkat
| Tanggal | Kejadian |
|---|---|
| Akhir Agustus 2025 | Kebakaran terjadi di sebuah gedung di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat. |
| Setelah kejadian | Ditemukan dua kerangka, dikirim ke RS Polri Kramat Jati untuk identifikasi. |
| Proses forensik | Pemeriksaan gigi forensik dan uji DNA oleh Labdokkes Polri. |
| 7 November 2025 | Identitas terkonfirmasi sebagai M. Farhan Hamid dan Reno Syahputeradewo; jenazah diserahkan ke keluarga. |
Imbauan untuk Publik
Publik diimbau menghormati privasi keluarga korban dan mengikuti informasi resmi dari otoritas berwenang.
Hindari penyebaran foto atau informasi sensitif yang belum terverifikasi demi menjaga ketenangan keluarga dan kelancaran proses hukum.
© 2025 Informasi Harian