Antasari Azhar Wafat: KPK dan Tokoh Hukum Sampaikan Duka
Korupsi (KPK) periode 2007–2010, berpulang pada Sabtu siang. Kabar kepergiannya dikonfirmasi para sahabat dan keluarga.
Ucapan belasungkawa mengalir dari insan KPK dan berbagai tokoh hukum yang mengenang kiprahnya dalam memperkuat agenda
pemberantasan korupsi.
Ringkasan
- Antasari wafat pada siang hari; sebelumnya dikabarkan menjalani perawatan akibat sakit berkepanjangan.
- Disalatkan di Masjid Asy-Syarif, Serpong, lalu dimakamkan di San Diego Hills, Karawang.
- KPK menyampaikan duka mendalam dan menyoroti komitmen almarhum dalam pemberantasan korupsi.
- Sejumlah tokoh hukum hadir dan mengenang integritas serta ketegasan almarhum.
Kronologi Singkat dan Prosesi
Informasi yang beredar menyebut almarhum mengembuskan napas terakhir pada sekitar pukul 10.57 WIB. Jenazah kemudian
disemayamkan dan disalatkan di Masjid Asy-Syarif, Serpong, Tangerang Selatan, pada sore hari sebelum
diberangkatkan menuju tempat peristirahatan terakhir di San Diego Hills Memorial Park, Karawang.
Keluarga, kerabat, dan rekan seprofesi hadir mengiringi kepergian almarhum dalam suasana haru.
Ucapan Duka dari KPK dan Tokoh Hukum
Pimpinan dan jajaran KPK menyampaikan belasungkawa atas kepergian Antasari, menegaskan bahwa Indonesia kehilangan sosok
yang tegas serta konsisten dalam kerja-kerja antikorupsi. Para tokoh hukum yang hadir juga menggarisbawahi integritas
almarhum, sembari mendoakan agar seluruh amal dan pengabdian beliau diterima dan menjadi teladan bagi generasi berikutnya.
Profil Singkat
Antasari menghabiskan masa remaja di Jakarta dan menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Hukum Universitas
Sriwijaya. Selepas kuliah, ia berkarier di dunia kejaksaan: mulai dari BPHN, Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat,
hingga memimpin sejumlah satuan kerja seperti Kejari Baturaja dan Kejari Jakarta Selatan. Perjalanan kariernya kemudian
membawanya ke jajaran Kejaksaan Agung sebelum dipercaya memimpin KPK pada 2007.
Baca Juga : Suzuki Satria Pro & F150 Resmi Diperbarui: Fitur, Spesifikasi, dan Harga
Kiprah di KPK
Menakhodai KPK pada 2007–2010, Antasari dikenal luas karena serangkaian penindakan yang menyita perhatian publik. Di
periode itu, KPK menekan praktik suap dan penyalahgunaan wewenang lewat operasi dan proses hukum yang menggema, termasuk
perkara besar yang melibatkan pejabat, penegak hukum, dan pengusaha. Citra ketegasan dan konsistensi menjadi bagian
penting dari warisan kiprah almarhum.
Linimasa Karier
- Pendidikan: Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya.
- Awal karier: BPHN dan Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat.
- Jabatan struktural: Kejari Baturaja, Kejari Jakarta Selatan, jajaran Kejaksaan Agung.
- Ketua KPK: Periode 2007–2010.
Jejak Pengabdian
- Memperkuat budaya akuntabilitas dan integritas dalam penegakan hukum.
- Mendorong penindakan terhadap praktik suap dan penyalahgunaan kewenangan.
- Menjadi rujukan publik dalam ekspektasi terhadap kerja-kerja antikorupsi.
Warisan dan Teladan
Antasari dikenang sebagai pribadi yang tegas, bekerja lugas, serta menempatkan kepentingan publik di atas segalanya.
Di tengah dinamika penegakan hukum yang tak lepas dari tekanan, komitmennya untuk menjaga marwah institusi menjadi
rujukan penting. Kepergiannya meninggalkan duka, juga pengingat bahwa perjuangan melawan korupsi mesti diteruskan tanpa
kompromi.
Redaksi menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan. Semoga almarhum mendapatkan
tempat terbaik dan karya pengabdiannya terus menjadi inspirasi.