Arif Satria Gaspol: Konsolidasi Riset Nasional, STP di Tiap Daerah, dan Fokus Pangan–Energi–Air

Informasiharian.com – Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Arif Satria menegaskan akselerasi konsolidasi nasional di bidang riset dan inovasi. Ia mendorong kolaborasi horizontal antarlembaga dan vertikal dengan pemerintah daerah agar ekosistem riset semakin menyatu, efisien, dan berorientasi dampak.
Prioritas: Riset Daerah dan Sains Techno Park
Penguatan riset di level provinsi ditempatkan sebagai prioritas. Setiap daerah punya masalah, potensi, dan rantai nilai yang khas; karena itu pendekatan riset harus kontekstual. Arif menargetkan percepatan pengembangan sains techno park (STP) di tiap daerah sebagai pilar ekonomi wilayah sekaligus jembatan antara dunia riset dan industri.
Peran Kunci STP
- Menghubungkan laboratorium, UMKM, dan industri menengah-besar.
- Mendorong hilirisasi riset menjadi produk komersial dan layanan publik.
- Menyiapkan inkubasi startup berbasis IP dan skema pembiayaan yang lebih jelas.
BRIN Setelah Peleburan Litbang
Pasca peleburan berbagai badan litbang, BRIN diarahkan fokus pada riset berdampak bagi kebijakan publik dan kesejahteraan. Arif menyebut mandat Presiden Prabowo Subianto jelas: R&D adalah pilar utama transformasi ekonomi nasional dan pengungkit produktivitas lintas sektor.
Baca Juga : Viral Video “Cium” Anak Kecil, Gus Elham Yahya Angkat Bicara: “Menghina Tak Membuatmu Mulia”
Tiga Agenda Presiden: Pangan, Energi, Air
BRIN akan mengawal program prioritas yang menuntut dukungan sains dan teknologi berkesinambungan, terutama:
- Pangan: peningkatan produktivitas, benih toleran iklim, dan pengurangan kehilangan pascapanen.
- Energi: efisiensi, EBT terukur, dan teknologi penyimpanan energi untuk memperkuat ketahanan.
- Air: manajemen sumber daya air terpadu, teknologi pengolahan, serta mitigasi banjir–kekeringan.
Dari Indeks Inovasi ke GDP Per Kapita
Arif menekankan korelasi positif antara global innovation index dengan pendapatan per kapita. Arah kebijakan riset diarahkan pada penguatan knowledge capital nasional melalui prioritas tematik, pengukuran kinerja yang ketat, dan hilirisasi hasil riset ke industri serta layanan publik.
Rencana Aksi: 6 Langkah Konkret
- Konsolidasi portofolio riset: audit program, hilangkan duplikasi, fokus pada proyek berdampak.
- Peta jalan STP daerah: penentuan klaster unggulan berbasis komoditas/industri lokal.
- Skema kolaborasi pusat–daerah: co-funding dan co-creation dengan pemda dan BUMD.
- Hilirisasi & komersialisasi: unit transfer teknologi, lisensi, dan inkubasi startup IP.
- Talenta & mobilitas peneliti: beasiswa, program peneliti tamu lintas lembaga, serta industry fellowship.
- Pengukuran dampak: KPI berbasis output dan outcome: paten hidup, lisensi, adopsi kebijakan, nilai ekonomi.
Makna bagi Daerah dan Industri
Dengan konsolidasi ini, daerah diharapkan memperoleh solusi berbasis sains untuk isu spesifik seperti pertanian presisi, pengolahan hasil tambang berkelanjutan, pengelolaan air perkotaan, dan ekonomi biru. Bagi industri, STP menjadi gerbang akses teknologi, talenta, dan uji coba produk sebelum skala komersial.
