“2.155 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan jajaran Polsek telah dikerahkan untuk melayani kegiatan penyampaian pendapat di ruang publik,” ungkap Kombes Susatyo kepada wartawan.

Pengamanan Humanis dan Dialogis

Pihak kepolisian telah menggelar simulasi Tactical Wall Game (TWG) untuk memetakan potensi kerawanan dan strategi pengamanan di lapangan. Kombes Susatyo menegaskan bahwa seluruh personel telah diperintahkan untuk bersikap humanis, profesional, dan tidak membawa senjata api.

“Saya instruksikan seluruh personel agar mengedepankan pendekatan dialogis, tidak represif, serta tetap menjaga netralitas dan profesionalisme,” tambahnya.

Polisi juga menyatakan siap untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat, termasuk mengatur lalu lintas dan memastikan tidak ada gangguan keamanan di sekitar kawasan Monas dan sekitarnya.

Himbauan Kepada Massa Aksi: Demo Damai dan Tertib

Kapolres Metro Jakarta Pusat turut mengimbau para peserta aksi untuk menjaga ketertiban dan tidak melakukan tindakan yang berpotensi memicu kericuhan atau merugikan masyarakat umum.

• Tidak membakar ban atau benda lain
• Tidak merusak fasilitas umum
• Tidak melawan petugas di lapangan
• Tidak melakukan tindakan anarkis

“Kami sangat terbuka terhadap penyampaian aspirasi masyarakat. Tapi lakukan dengan cara yang tertib, beretika, dan menghormati aturan hukum yang berlaku,” ujar Susatyo.

Rekayasa Lalu Lintas Bersifat Situasional

Seiring dengan meningkatnya aktivitas massa di kawasan Jakarta Pusat, pihak Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menerapkan rekayasa lalu lintas secara situasional. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi kemacetan dan menjaga kelancaran arus kendaraan di sekitar titik aksi.

Polda Metro Jaya meminta para pengguna jalan untuk:

• Menghindari kawasan Monas dan sekitarnya selama aksi berlangsung
• Memanfaatkan jalur alternatif seperti Jalan Gunung Sahari, Jalan KH Wahid Hasyim, dan Jalan Medan Merdeka Timur
• Selalu mengikuti arahan petugas di lapangan dan papan informasi lalu lintas

Context: Siapa APDESI dan Mengapa Mereka Demo?

Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) adalah organisasi yang mewadahi kepala desa dan perangkat desa di seluruh Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, APDESI aktif menyuarakan isu-isu penting seperti:

• Penambahan masa jabatan kepala desa
• Peningkatan anggaran Dana Desa
• Penguatan otonomi desa dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan

Meski belum ada pernyataan resmi dari APDESI soal tuntutan spesifik pada aksi hari ini, pengamat menilai bahwa aspirasi yang dibawa kemungkinan masih berkaitan dengan revisi Undang-Undang Desa serta penguatan posisi politik desa dalam struktur pemerintahan nasional.