- Selasa, 26 November 2024
Even Gandrung Sewu yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi di Kawasan Pantai Marina Boom pada Sabtu (29/20/2022) tidak hanya menjadi ajang promosi budaya Banyuwangi tetapi berdampak terhadap kenaikan omzet para pelaku industri Pariwisata Banyuwangi.
Dalam rilis yang dikirim Senin (31/10/2022), Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi melalui Kabid Pemasaran Ainur Rofiq mengungkapkan, dari 50 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjajakan barang dagangannya di arena bazar Gandrung Sewu, mulai dari pedagang makanan dan minuman, mainan anak-anak, souvenir dan batik omzet penjualannya tembus Rp 1,5 juta sampai Rp 3 juta.
Salah satunya menurut Rofiq adalah outlet Batik Sekar Bakung milik Bu Is asal Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah. Dalam satu hari omzet penjualannya mencapai Rp 3 juta. “Yang paling banyak dibeli konsumen udeng dan kain batik,” ujarnya.
Lebih lanjut, pemilik Galeri Batik di sekitar Stasiun KA Banyuwangi Kota tersebut menuturkan, apabila rekan-rekannya sesama pembatik rata-rata nilai omzet penjualannya hampir sama dengan dagangan miliknya.
Sementara untuk toko oleh-oleh omzet penjualannya mengalami kenaikan antara 70 hingga 100 persen. Seperti penuturan Nuzul Manager Marketing Resto & Cafe Osing Deles Banyuwangi kenaikan omzet penjualan tokonya saat even Gandrung Sewu meningkat hingga 90 persen.
Tidak hanya UMKM dan Toko Oleh-oleh, para pengusaha Rent Car Banyuwangi juga merasakan berkah dari gelaran Gandrung Sewu 2022. Salah satunya PT Langgeng Trans Jaya pemilik Ponco Rent Car.
Dari 20 unit kendaraan yang dimiliki, mulai dari jenis Hiace, Inova Rebon dan Avanza semuanya laku. “Mulai 26 sampai dengan 30 Oktober semua armada saya Alhamdulillah keluar,” jelas Ponco yang juga pemilik Langgeng Kichen Resto tersebut.
Hal yang sama disampaikan oleh Taufik pengelola Rent Car yang basecampnya di Kelurahan Bakungan, “Hari Jumat dan Sabtu kemarin saya sampai kehabisan unit kendaraan, terpaksa banyak permintaan yang tidak bisa saya layani” ujar pria yang berpengalaman mengelola travel di Bali ini.
Demikian pula untuk tingkat hunian Hotel di Banyuwangi. Menurut Alumni Fisip Universitas Jember itu, selama even Gandrung Sewu mulai 27 hingga 28 Oktober rata-rata tembus di angka 90 persen. Bahkan pada hari pementasan pada 29 Oktober 2022 semua kamar sold out atau tingkat okupansi hotel tembus angka 100 persen.
Ferdian GM Luminor Hotel menyampaikan, dari 81 kamar yang dimiliki Hotel Luminor, pada 28 Oktober tingkat okupansinya tembus 100 persen. Sedangkan pada 29 Oktober sedikit menurun namun masih berada pada angka 90 persen.
Kondisi yang sama juga dirasakan Hotel Santika Banyuwangi. Dari 125 kamar yang dimiliki, 122 kamar dihuni tamu. Kemudian pada 29 Oktober tercatat 119 kamar yang terjual. ”Dari 125 kamar yang kami miliki ada 2 kamar yang tidak ready dan kami pakai sendiri. Jadi Jum’at itu 100 persen kamar kami sold out,” ujar Edi GM Hotel Santika.
Semenatra itu M.Y Bramuda Kepala Disbudpar Kabupaten Banyuwangi mengatakan, berbagai event yang digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi selain bertujuan untuk promosi dan pelestarian seni budaya juga dimaksudkan sebagai upaya menggerakkan ekonomi dan diharapkan berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi.
“Alhamdulillah dari data yang kami miliki gelaran Gandrung Sewu sangat dirasakan dampak ekonominya oleh masyarakat, khususnya pelaku industri pariwisata. Semoga dari event Gandrung Sewu ini bisa menjadi pengungkit percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi,” ujar Bramuda.