Sri Sultan HB X Sampaikan Duka atas Wafatnya PB XIII, Keraton Yogyakarta Tunda Gelaran Seni

Inti Pernyataan & Langkah Keraton Yogyakarta
- Keraton Yogyakarta menyampaikan belasungkawa resmi kepada keluarga besar Kasunanan Surakarta.
- Peniadaan suwuk/Paket Wisata Srimanganti dan tidak membunyikan gamelan hingga prosesi pemakaman PB XIII selesai.
- Sri Sultan HB X menyampaikan rencana melayat ke Solo pada Selasa, 4 November.
Tradisi Duka: Menunda Keramaian Selama Tiga Hari
Sebagai bentuk penghormatan, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menunda keramaian selama tiga hari. Praktik ini merupakan tradisi yang telah lama dijalankan dalam hubungan kekerabatan budaya antara Yogyakarta dan Surakarta. Penundaan pertunjukan dan heningnya gamelan mencerminkan sikap tepo seliro, sembari memberi ruang bagi keluarga dan masyarakat untuk berduka.
Konteks Budaya: Dua Keraton, Satu Rasa Kehilangan
Yogyakarta dan Surakarta memiliki kaitan historis yang kuat dalam jagat kebudayaan Jawa. Mangkatnya PB XIII bukan hanya duka keluarga Kasunanan, melainkan juga kabar kehilangan bagi ekosistem budaya yang sepanjang waktu dirawat bersama oleh kedua keraton. Penundaan aktivitas seni di Yogyakarta menjadi simbol empati dan solidaritas antarketaton.
Baca Juga : Profil Sabrina Alatas: Chef Muda Lulusan Le Cordon Bleu, Proyek “FUTURE HOUSE”, dan Sorotan Publik bersama Hamish Daud
Dampak Sementara pada Paket Wisata Srimanganti
Penutupan sementara gelaran seni di Sri Manganti bertujuan memberi penghormatan penuh hingga prosesi pemakaman PB XIII usai. Wisatawan yang telah merencanakan kunjungan diimbau menyesuaikan jadwal dan memantau pengumuman resmi terkait waktu penyelenggaraan kembali.
Linimasa Singkat
| Waktu | Peristiwa |
|---|---|
| 3 November 2025 | Pernyataan duka dan pengumuman penundaan pertunjukan serta gamelan. |
| 4 November 2025 (siang) | Sri Sultan HB X dijadwalkan melayat ke Solo. |
| 3 hari masa duka | Peniadaan keramaian hingga prosesi pemakaman PB XIII selesai. |
